Windows merupakan sistem operasi terbesar yang digunakan khususnya di Indonesia. Penggunaan utama sistem operasi ini adalah untuk kepentingan pembuatan dokumen. Selain itu, ada yang menggunakannya untuk berselancar menggunakan browser di internet. Ada juga yang menggunakannya sebagai media hiburan. Di sisi lain, para gamers menggunakan windows sebagai media untuk menjalankan game. Berbagai macam perangkat lunak tersedia secara gratis walaupun kebanyakan berbayar, sehingga para designer bisa leluasa menggunakan windows untuk keperluan yang berhubungan dengan profesinya.
Berbeda dengan windows, Perkembangan OS berbasis linux sangat lambat berkembang di Indonesia. Banyak yang beralasan penggunaanya ribet. Apalagi kalau sudah berhubungan dengan penulisan perintah-perintah yang banyak dan beragam. Tetapi setelah muncul berbagai distribusi yang memudahkan penggunanan linux, sistem operasi ini mulai digemari oleh banyak kalangan termasuk saya. Selain karena gratis, beberapa distribusi linux sangat menghemat penggunaan media penyimpanan perangkat seperti harddisk sebagai media installasi. Dengan sumber daya yang terbatas, saya bisa memaksimalkan penggunakan komputer untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Distribusi linux yang sudah pernah saya coba adalah ubuntu dan debian.
Walaupun saya secara aktif menggunakan linux, saya tetap menjaga installasi windows untuk keperluan yang berkaitan dengan pekerjaan. Masih belum bisa terlepas dari penggunaan Ms Word dan Ms Excel. Terutama jika ada data yang harus ditambahkan/diubah pada dokumen berbasis office yang terlebih dahulu dibuat di windows.
Pada saat menginstall linux dan windows secara dual boot, saya tidak mendapati masalah ketika urutan installasinya windows terlebih dahulu, kemudian linux setelahnya. Tetapi ketika saya menginstall windows setelah linux, saya tidak bisa masuk ke sistem operasi linux karena terhalang oleh sistem boot windows. Untungnya, ada solusi untuk permasalahan ini. Baik secara otomatis atau pun manual.
Secara otomatis, kita bisa menggunakan aplikasi seperti boot-repair (ubuntu) yang dijalankan pada live installation. Jika melalui windows, kita bisa menggunakan aplikasi EasyBCD. Keduanya sudah saya pernah coba. Tetapi yang paling menarik adalah dengan cara manual menggunakan live installasi melalui USB tanpa harus menggunakan aplikasi tambahan.
Kasus penyelesaian ini pernah saya coba pada ubuntu yang diinstall secara dual boot dengan windows 7. Dimana proses installasinya ubuntu terlebih dahulu baru windows setelahnya.
Langkah 1
Setting bios agar USB installasi ubuntu boot pada urutan pertama. Setelah boot, pilih Try Ubuntu.
Langkah 2
Buka terminal (melalui menu atau shortcut Ctrl+Alt+t) dan cek disk mana yang terpasang ubuntu di komputer menggunakan perintah berikut.
sudo fdisk -l
Pastikan kita mengetahui disk mana tempat ubuntu terinstall, ditandai dengan type Linux File System.
Langkah 3
Masih menggunakan terminal, ketik perintah berikut secara berturut-turut.
sudo mount /dev/sda1 /mnt
sudo mount --bind /dev /mnt/dev
sudo mount --bind /proc /mnt/proc
sudo mount --bind /sys /mnt/sys
sudo chroot /mnt
grub-install /dev/sda
sudo update-grub
Perhatikan peringatan/jawaban yang muncul ketika mengetikan perintah di atas secara berturut-turut. Jika tidak ada pesan yang bernada kegagalan, kemungkinan besar proses ini berjalan dengan baik.
Sambil berdoa, restart perangkat. Cabut USB installasi, ubah kembali urutan boot di bios dengan hardisk tempat ubuntu terinstall di urutan pertama. Mudah-mudahan yang muncul pertama kali adalah GRUB ubuntu dan Kamu bisa kembali masuk baik ke ubuntu atau pun ke windows.
Oleh Opan
Dipostkan February 13, 2018
Seorang guru matematika yang hobi ngeblog dan menulis. Dari ketiganya terwujudlah website ini sebagai sarana berbagi pengetahuan yang saya miliki.