Etika Mengirim Pesan Tulisan Melalui Media untuk Guru dan Dosen

Guru dan dosen merupakan orang yang tidak terlepas dari kehidupan kita selama menjalankan studi. Banyak urusan kita yang terkait dengan guru atau dosen. Kadang kita perlu menanyakan tugas sekolah, menanyakan ulangan/ujian, bimbingan skripsi, menjadi asisten dosen, menjadi ketua di kelas, dan sebagainya.

Urusan tersebut kadang bersifat mendadak tanpa kita tahu dimana guru atau dosen berada. Oleh karena itu, kita perlu berkomunikasi baik secara langsung atau melalui media seperti telpon, SMS, email, atau chat. Di masa sekarang ini, media komunikasi tersebut sudah lumrah digunakan oleh para pengguna smartphone tak terkecuali oleh guru atau dosen.

Media komunikasi yang paling realtime digunakan adalah telpon. Tetapi kadang guru/dosen yang ingin kita hubungi tidak bisa menerima telpon karena mungkin sedang mengajar, rapat, dan sebagainya. Dalam keadaan seperti ini, media lain seperti SMS, chat, atau email lebih tepat kita gunakan untuk berkomunikasi.

Penyampaian pesan tulisan melalui media komunikasi berbeda dengan lisan. Bahasa tulisan yang kita kirimkan diupayakan agar dipahami oleh penerima pesan. Apalagi jika yang menerima pesan tersebut merupakan orang yang kita hormati. Terdapat beberapa etika dalam mengirim pesan tulisan melalui media yang diperuntukan kepada guru atau dosen. Etika tersebut untuk menjaga agar guru/dosen tidak tersinggung dan demi menjaga hubungan baik untuk jangka waktu yang panjang.

Berikut ini beberapa etika yang perlu diperhatikan dalam mengirimkan pesan tulisan melalui media untuk guru dan dosen.

Identitas Pengirim

Sebutkan identitas Kamu, terutama nama dan latar belakang baik di awal atau di akhir pesan.

Nama yang Kamu tulis boleh nama lengkap atau panggilan, sesuaikan dengan bagaimana guru/dosen Kamu mengenalmu. Walaupun mungkin guru/dosen Kamu menyimpan nomor Kamu di kontaknya, akan lebih sopan jika kita tetap menyebutkan nama kita di dalam pesan untuk orang yang kita hormati.

Latar belakang bisa berupa status atau peran saat ini yang berhubungan dengan guru/dosen yang bersangkutan. Misalnya "Saya Sopandi Ahmad Mahasiswa Jurusan Pend. Matematika UPI" atau "Saya Opan siswa kelas 11 MIPA 1 SMA Negeri 1 Majalengka" atau "Saya Akbar siswa Ibu di Bimbel" dan sebagainya.

Pesan Efektif

Ungkapkan maksud yang ingin disampaikan secara efektif, singkat, padat, dan jelas. Kalimat yang terlalu bertele-tele bisa mengaburkan inti dari pesan sebenarnya. Gunakan juga ejaan dan tanda baca yang tepat agar tidak terjadi ambigu dan salah paham.

3 Kata Ajaib

Sampaikan kata "maaf" dan "terima kasih" agar isi pesan terkesan lebih sopan.

Jika ingin dibalas, jangan menyuruh atau bahkan memaksa untuk dibalas. Kalimat seperti "bales ya!", "bales gak pake lama ya!", atau "cepat balas!" akan terasa seperti menyuruh dan tidak sopan dikirimkan untuk orang yang kita hormati seperti guru atau dosen. Lebih baik mengatakan "mohon tanggapannya, Terima kasih" atau kalimat sejenisnya.


Itulah beberapa etika dalam mengirim pesan tulisan melalui media seperti SMS, email, atau chat untuk guru dan dosen serta orang yang kita hormati lainnya. Semoga dapat bermanfaat.

Oleh Opan
Dipostkan October 10, 2017
Seorang guru matematika yang hobi ngeblog dan menulis. Dari ketiganya terwujudlah website ini sebagai sarana berbagi pengetahuan yang saya miliki.

Demi menghargai hak kekayaan intelektual, mohon untuk tidak menyalin sebagian atau seluruh halaman web ini dengan cara apa pun untuk ditampilkan di halaman web lain atau diklaim sebagai karya milik Anda. Tindakan tersebut hanya akan merugikan diri Anda sendiri. Jika membutuhkan halaman ini dengan tujuan untuk digunakan sendiri, silakan unduh atau cetak secara langsung.