Tanda baca merupakan simbol sederhana untuk memberikan informasi tambahan atau penegasan terhadap suatu kalimat pada bahasa tulisan. Contoh penggunaan tanda baca adalah pada kalimat tanya. Dengan adanya tanda tanya pada akhir kalimat tanya, pembaca mendapat informasi penegasan bahwa kalimat yang dibacanya merupakan tanda tanya.
Simbol-simbol ini pada beberapa konteks disebut juga sebagai karakter spesial. Penggunaan karakter spesial selain sebagai tanda baca terdapat juga pada bahasa pemrograman. Contoh lain, pada jejaring sosial terdapat karakter yang kerap digunakan sebagai penanda seperti hashtag (#). Bahkan, karakter spesial ini merupakan salah satu jenis karakter yang dapat memperkuat sebuah password. Penggunaan lain antara lain terdapat pada mata uang seperti dollar ($).
Berikut ini merupakan sejarah terbentuknya beberapa karakter spesial yang di antaranya dijadikan sebagai tanda baca.
Tanda Tanya
Pada awalnya, dalam bahasa latin, untuk mengindikasikan pertanyaan, orang harus menuliskan kata "Questio" di akhir kalimat untuk menandakan bahwa kalimat tersebut adalah kalimat tanya. Untuk menghemat tempat, kata tersebut disingkat menjadi qo. Kemudian dimampatkan lagi menjadi huruf q kecil diatas huruf o, yang akhirnya makin lama makin habis menjadi titik dan garis mirip cacing, persis seperti tanda tanya kita sekarang.
Tanda Seru
Seperti tanda tanya, tanda seru awalnya juga dimulai dengan menumpuk huruf. Tanda ini berasal dari kata dalam bahasa Latin "io" yang berarti "seruan kegembiraan". Ketika huruf i ditulis diatas huruf o, lama-lama dipersingkat seperti tanda seru kita sekarang ini.
Tanda Sama Dengan
Ditemukan oleh ahli matematika Inggris Robert Recorde pada 1557, dengan pemikiran seperti ini (dalam bahasa Inggris kuno) "I will settle as I doe often in woorke use, a paire of paralleles, or Gmowe [i.e., twin] lines of one length, thus: bicause noe 2 thynges, can be more equalle." atau terjemahannya: "Aku akan menggunakan tanda ini seperti biasanya, sepasang garis sejajar, atau kembar dengan panjang yang sama, karena tidak ada dua hal lagi yang bisa lebih sama dengan dua garis sejajar ini." Tanda sama dengan asli temuan Robert setidaknya 5 kali lebih panjang dari yang kita kenal sekarang.
Ampersand (tanda &)
Simbol ini adalah bentuk stilir dari "et" dalam bahasa Latin yang berarti "dan". Tanda ini ditemukan oleh Marcus Tullius Tiro, seorang penulis dari abad pertama di Roma. Nama Ampersand baru diberikan setelah 17 abad kemudian. Pada awal 1800-an, murid sekolah belajar simbol ini sebagai huruf ke-27 setelah Z, tapi masih tanpa nama. Jadi di awal 1800-an ini mereka belajar ABC dengan "and per se, and" yang berarti "&" dan kemudian karena saking cepatnya dibaca, akhirnya menjadi "ampersand".
Octothorp (tanda #)
Nama aneh untuk tanda penomoran ini datang dari kata "Thorpe", kata dalam bahasa Normandia Kuno untuk desa atau tanah pertanian yang sering ditemui dalam bahasa Inggris untuk nama tempat. Awalnya digunakan untuk pembuatan peta, yang berarti desa yang dikelilingi delapan pertanian. Karena delapan (octa) dan pertanian (thorpe), maka muncul nama ini, Octothorp.
Tanda Dollar (tanda $)
Pemerintah Amerika baru menerbitkan uang mereka sendiri pada 1794, dan pada waktu itu masih menggunakan mata uang dunia lama - peso - atau Dollar Spanyol. Koin 1 Dollar Amerika pertama persis sekali seperti uang Peso Spanyol, baik berat maupun nilainya, jadi mereka mengambil singkatan yang sama: Ps. Makin lama perkembangannya, huruf P ditulis menimpa S, dan kemudian mulai lingkaran diatas P tadi dibuang, jadi hanya huruf S yang ditimpa dengan garis vertikal.
Oleh Opan
Dipostkan December 31, 2016
Seorang guru matematika yang hobi ngeblog dan menulis. Dari ketiganya terwujudlah website ini sebagai sarana berbagi pengetahuan yang saya miliki.