Seseorang dikatakan mandiri jika dia tidak lagi menggantungkan hidupnya terhadap orang lain. Seorang anak dikatakan belum mandiri jika masih dimandikan, makan disuapi, tidur ditemani, dibantu memakai pakaian, dan sebagainya. Seiring dengan tumbuh-berkembangnya seorang anak, kegiatan yang biasanya dibantu oleh orang tua lama-kelamaan akan bisa dilakukan oleh sendiri. Pada masa ini anak sudah bisa dikatakan mandiri karena tidak lagi bergantung kepada orang tuanya untuk melakukan kegiatan yang awalnya harus dibantu orang tua.
Tuntutan mandiri seorang manusia tidak selesai sampai orang tersebut bisa masak sendiri, makan sendiri, cuci baju sendiri (kayak lagunya Caca Handika), mandi sendiri, memakai pakaian sendiri, dan sebagainya. Semakin dewasa seseorang, tuntutan untuk lebih mandiri dalam segala hal akan lebih banyak lagi. Diantara tuntutan kemandirian tersebut salah satunya adalah tuntutan mandiri secara finansial. Pada saat anak-anak kita dengan mudahnya merengek meminta uang kepada orang tua, dengan tulus orang tua memberikan untuk anaknya. Orang tua mengerti bahwa tugas beliau adalah memberikan kebutuhan anaknya, termasuk uang jajan agar anak bisa menikmati kehidupannya sebagai anak-anak dan melakukan apa yang dia mau. Orang dewasa mulai memiliki anak biasanya ketika usia produktif. Usia dimana orang dewasa bisa mencari penghasilan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan dirinya dan keluarga.
Semakin bertambah umur, produktivitas seseorang semakin menurun. Produktivitas yang menurun ini seiring dengan menurunya penghasilan apalagi setelah memasuki usia pensiun. Penghasilan yang diperoleh tidak akan sebanyak ketika aktif bekerja. Pada saat inilah orang tua berharap anaknya bisa mandiri secara finansial. Oleh karena itu, seorang dewasa yang masih produktif akan sangat menganjurkan anaknya untuk terus bersekolah. Karena setiap orang dewasa pasti menyadari bahwa sekolah itu penting. Dengan bekal ilmu yang diberikan kepada anaknya melalui jalan bersekolah, orang tua berharap kepada anaknya agar dapat mandiri secara finansial ketika dirinya bertambah tua dan berkurang produktivitasnya.
Banyak orang berpendapat bahwa mandiri secara finansial adalah ketika seseorang dapat bekerja di perusahaan tertentu dengan gaji besar dan profesi yang terhormat. Ada juga yang menyatakan bahwa mandiri secara finansial adalah ketika menjadi seorang PNS. Kalau menurut saya sendiri, mandiri secara finansial adalah ketika kita berada pada posisi aman secara finansial, yaitu ketika kita tidak lagi bergantung kepada seseorang atau lembaga yang menggaji kita. Bayangkan saja, kita bekerja pada perusahaan besar dan kita digaji dengan gaji yang besar. Ternyata misalkan perusahaan tersebut bangkrut dan melakukan PHK besar-besaran. Bagaimana kalau kita termasuk salah satu karyawan yang kena PHK tersebut? Kejadian tersebut dapat menghancurkan impian yang selama ini kita bangun.
Saya berpikir bahwa seseorang bisa mandiri secara finansial jika dia telah bisa berinvestasi dalam bentuk apa pun. Investasi tidak harus dalam bentuk uang atau emas. Investasi bisa dilakukan terhadap orang-orang di sekitar kita. Bersikap baiklah pada setiap orang yang bertemu dan berurusan dengan kita. Insya Allah ketika kita membutuhkan bantuan, mereka akan dengan tulus membantu kita. Investasi dalam bentuk uang juga jangan dilupakan. Investasi dalam bentuk uang yang saya maksud di sini bukan menabung uang di bank, tapi mengikuti program investasi yang biasanya diselenggarakan oleh perusahaan perbankan atau perusahaan asuransi. Banyak program investasi yang bisa kita ikuti, diantaranya adalah program pensiun, program dana pendidikan, asuransi yang tergabung dengan investasi, dan sebagainya. Tidak ada salahnya kita menyisihkan penghasilan kita untuk masa depan nanti.
Jika kamu berpikir bahwa investasi itu penting, lakukan sekarang juga! :-D
Satu lagi cara agar bisa mandiri secara finansial tanpa tergantung pada pekerjaan sebagai pegawai adalah dengan membuka usaha sendiri. Kendala yang biasa dihadapi ketika akan membuka usaha adalah modal. Untuk permulaan, gunakanlah modal seadanya sesuai dengan yang kita punya. Bisa juga memperoleh modal dari investor dengan syarat kita bisa meyakinkan investor agar dapat memberikan modal untuk kita. Mengajukan pinjaman ke bank atau sejenisnya merupakan pilihan terakhir jika sudah tidak bisa lagi mengusahakan modal yang kita inginkan. Meminjam uang di bank lebih baik dilakukan ketika usaha yang kita rintis sudah berjalan dan memberikan hasil yang cukup agar bisa membayar pinjaman secara berkala.
Oleh Opan
Dipostkan December 15, 2015
Seorang guru matematika yang hobi ngeblog dan menulis. Dari ketiganya terwujudlah website ini sebagai sarana berbagi pengetahuan yang saya miliki.